Rabu, 25 Februari 2015

Ini Tips Menjadi Bijaksa


ASTERPRESCOTT.BLOGSPOT.COM, Bismillah Hirrahman Nirrahim, Assalamualaikum Sobatku dan selamat siang. Konfusius (seorang tokoh dari negeri china Kong Fu-tze) berkata tentang kebijakan dalam tiga hal yaitu, "Pertama, dengan melakukan perenungan, ini bentuk yang paling agung. Kedua, dengan meniru, yaitu yang paling mudah, dan ketiga melalui pengalaman, yaitu bentuk yang paling pahit."

Ast selalu mengagunggi orang-orang bijak dan selalu berusaha untuk menjadi salah seorang dari orang yang dapat bertindak bijak dalam hidup Ast. Kenapa sih menurut Ast bijak itu perlu? Baik Sobatku, seperti posting-poting sebelumnya yang sudah Ast bahas tentang Banyak Orang-Orang Baik Diluar Sana Tetapi Belum Tentu Mereka Orang Yang Ikhlas, Pentingnya Kesabaran. Dan ini adalah bagian dari posting sebelumnya yang intinya kita sedang belajar ke arah menjadi orang-orang bijaksana dalam kehidupan kita.

Bijak itu diperlukan dalam hal apapun, dan orang-orang yang bijak dapat hidup dimanapun dia berada karena kebijaksanaanya, apapun ras dan suku bangsanya, apapun agamanya orang-orang bijak akan selalu hidup lebih tenang dan lebih lama, mari Sob :

1. Isi waktu Anda dengan melakukan kontemplasi (merenung dan memandang). Isi waktu luang Anda dengan belajar bukan dengan gangguan atau distraksi. Jika Anda mengisi waktu luang dengan menonton televisi atau bermain video game, coba ganti waktu menonton televisi satu jam dengan satu jam membaca, atau pilih untuk menonton film dokumenter tentang alam yang sudah lama ingin Anda lihat.

"Orang-orang bijak mereka memandangi langit dengan penuh harapan. -Aditya Von Herman"

2. Berpikir terlebih dahulu barulah berbicara. Tidak selalu penting menyuarakan pendapat Anda dalam sebuah kelompok, atau menyumbangkan sesuatu hanya karena Anda mampu melakukannya. Orang bijak tidak selalu perlu membuktikan pengetahuan yang mereka miliki. Jika pendapat Anda diperlukan, barulah Anda sampaikan. Sebuah pepatah lama mengatakan, "Samurai yang terbaik membiarkan pedangnya berkarat di dalam sarungnya."

Hal di atas bukan bermakna Anda harus menarik diri dari lingkungan sosial, atau tidak pernah berbicara. Sebaliknya, bersikaplah terbuka terhadap orang lain dan jadilah pendengar yang baik. Jangan hanya menunggu giliran Anda untuk berbicara karena Anda pikir Andalah yang paling bijaksana dari seluruh orang lain disana. Ini bukanlah suatu kebijaksanaan, ini adalah bentuk egoisme.

"Orang-orang bijak itu lebih bannyak menghabiskan waktu untuk sendiri, untuk merenung, berfikir, dan mempelajari. -Aditya Von Herman"

3. Membaca banyak hal. Bacalah tulisan-tulisan filsuf dan orang-orang yang banyak berkomentar mengenai kondisi sosial. Membaca terutama tentang bidang tertentu yang Anda minati, baik itu pekerjaan atau hobi Anda, atau mungkin kitab suci agama kalian disana banyak terkandung pengalaman dan hikmah. Baca tentang pengalaman orang lain dan belajar cara orang lain ketika mengatasi situasi yang sama dengan yang mungkin Anda hadapi.

"Kebijaksanaan tidak diperoleh dengan banyak tertawa dan bercanda, karena orang yang bijaksana adalah orang yang berwibawa. -Aditya Von Herman"

4. Bersikap rendah hati. Menjadi rendah hati adalah sikap yang bijaksana karena memungkinkan diri Anda yang sesungguhnya mencuat ke luar. Kerendahan hati juga memastikan bahwa Anda menghormati kemampuan orang lain bukan mengintimidasi mereka; kebijaksanaan untuk menerima keterbatasan Anda sendiri dan menghubungkannya dengan kekuatan orang lain untuk semakin memperbaiki diri adalah suatu kebijaksanaan yang tidak terbatas.

"Orang-orang yang besar itu dibentuk dari pribadi yang kecil. -Aditya Von Herman"

5. Selalu bersedia membantu orang lain. Orang bijak tidak berarti harus hidup di gua-gua, menumbuhkan jenggot layaknya penyihir di pertapaan mereka. Saling bertukar kebijaksanaan dengan orang lain untuk membantu mereka. Sebagaimana Anda adalah mentor dan guru, Anda dapat membantu orang lain belajar mengenai berpikir kritis, merangkul emosi diri mereka, mencintai sikap ingin belajar sepanjang hayat, dan mempercayai diri mereka sendiri.

Hindari godaan untuk menggunakan pembelajaran sebagai tembok pembatas terhadap orang lain. Pengetahuan ada supaya kita bisa saling berbagi bukan menimbunnya, dan kebijaksanaan hanya akan tumbuh bila terbuka terhadap ide-ide orang lain tidak peduli walaupun ide-ide tersebut sangat bertentangan dengan ide Anda sendiri.

"Gunakanlah olehmu kesempatan masa muda sebelum datang kesempitan masa tua. -Rasulullah Muhammad SAW"

6. Menerima bahwa Anda tidak bisa tahu segalanya dan belajarlah untuk mengenali kesalahan Anda. Orang-orang yang bijaksana adalah orang yang sejak lama menyadari sedikitnya pengetahuan yang mereka miliki, meskipun sudah melalui pembelajaran dan pencerminan diri bertahun-tahun lamanya. Semakin Anda berpikir tentang manusia, benda, dan peristiwa, semakin menjadi jelas bahwa selalu ada banyak hal untuk dipelajari dan apa yang sesungguhnya Anda ketahui hanyalah setetes air dari samudra pengetahuan. Menerima keterbatasan pengetahuan Anda sendiri adalah kunci kebijaksanaan.

Perjalanan yang paling sulit adalah sesuatu yang mengharuskan Anda melihat ke dalam diri sendiri dan bersikap jujur tentang apa yang Anda temukan. Cobalah memikirkan tentang keyakinan, pendapat, dan bias yang selama ini Anda pikirkan. Sulit menjadi bijaksana kecuali Anda bersedia untuk mengenal diri sendiri dengan baik dan belajar untuk mencintai kekuatan dan kelemahan dalam diri Anda. 

Berikut diatas sudah kita bahas mengenai bijaksana Sobatku, Sekali lagi tidak pantas bagi Saya yang masih belajar dan selalu belajar menjadi guru dan menggurui kalian yang lebih bijaksana dari Saya dalam pemikiran dan tindakannya. Saya hannya berbagi apa yang Saya jalani dan setidaknya Saya tidak menyebar kebencian kepada kaum manapun, tidak melihat agama, ras suku bangsa, dan status sosial kalian, ini semua ditulis untuk berbagi dan berbagi. 

Tidak ada apapun di dunia ini yang dapat mengubah pemikiran dan tindakan kalian secara instant, menasihati kalian dengan baik, itu semua berpeluang dalam diri Anda sendiri dan bukan orang lain. Tergantung dari pengalaman dan kebijaksanaan Sobat sekalin dalam memahami semua hikmah hidup ini. 

Semoga Allah memberi kami semua kebijaksanaan yang dapat membuat kami menjalani hidup lebih toleran lagi dan lebih damai lagi. Semoga Allah memberikan yang terbaik dari pengalaman dan kesalahan masa lalu kami. Semoga Allah bersama kami dalam langkah dan keputusan kami. Amin...

Terimakasih sudah berkunjung dan semoga siang Anda berjalan dengan baik dan menyenangkan, Saya Aditya Von Herman terimakasih sudah meluangkan waktu Anda untuk berkunjung dan membaca.

Rewrite By : Aditya Von Herman
Source : id.wikihow.com, mudpreacher.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Che Guevara (Ernesto Rafael Guevara de la Serna)

Che Guevara (thechestore.com) ASTERPRESCOTT.BLOGSPOT.COM , Bismillah Hirrahman Nirrahim. Dia dikenal dengan sosok yang revolusioner, berani ...